Langsung ke konten utama

Eksplorasi sejarah topeng: Mengggali asal-usul dan makna budaya dari berbagai jenis topeng_DISKUSI DAN JALAN-JALAN_HMJ PAI 2024



 BERITA ACARA

DISKUSI DAN JALAN-JALAN (DILAN)

HIMPUNAN MAHASISWA PAI (HMJ PAI)

PERIODE 20242025

A.     Nama Kegiatan

Kegiatan ini bernama Diskusi dan Jalan-jalan (DILAN).

B.    Waktu Kegiatan

Hari/Tanggal       : Minggu, 22 September 2024

Waktu                  : 10.00 s.d. 12.00 WIB

Tempat                : Museum Topeng Cirebon

C.    Tempat Kegiatan

Museum Topeng Cirebon

D.    Tema Kegiatan

Kegiatan ini bertemakan “Eksplorasi sejarah topeng: Mengggali asal-usul dan makna budaya dari berbagai jenis topeng.”

E.    Peserta Kegiatan

Adapun jumlah presensi kehadiran yaitu:

1.   Daftar Hadir Peserta                           : 19 Orang

F.    Rangkaian Kegiatan

1.   Pembukaan Kegiatan

Pada hari Minggu, 22 September 2024 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah melaksanakan agenda bulanan yaitu Diskusi dan Jalan-jalan (DILAN) dengan tema "Eksplorasi Sejarah Topeng: Menggali Asal-Usul dan Makna Budaya dari Berbagai Jenis Topeng". Agenda ini kami mengunjungi Museum Topeng yang berada di Kawasan Balai Kota Cirebon yang resmi dibuka untuk umum pada Senin, 2 September 2024. Agenda kali ini membahas tentang sejarah perkembangan topeng, berbagai jenis topeng, bahan, hingga proses pembuatannya.

2.   Isi kegiatan

Kaberadaan seni topeng dalam kebudayaan Indonesia adalah salah satu bentuk kesenian yang sangat tua. Di dalam buku berjudul Prehistoric Life of Indonesia, Van Heekeren mengatakan bahwa Budaya topeng telah hidup dan berkembang di nusantara sejak ribuan tahun yang lalu, yaitu pada masa pra-sejarah Indonesia. Ada beberapa bukti peninggalan arkeologis yang menunjukan artefak-artefak tua dengan berbagai bentuk yang melukiskan keberadaan topeng seperti pada benda sarkofagus, nekara, moko, dan benda-benda peninggalan lainnya. Benda benda ini bisa kita temukan di Bali, Pulau Alor Nusa Tenggara Timur, dan sebagian di pulau Jawa.

Keberadaan seni topeng semakin berkembang luas setelah masuknya pengaruh kebudayaan Hindu ke Indonesia. Di dalamnya terdapat berbagai prasasti yang menyebutkan penggunaan topeng, seperti pada Prasasti Jaha (840 M), Prasasti Bebetin (896 M), dan Prasasti Guru Pai (1071 M), yang menggambarkan bagaimana seni topeng digunakan dalam pertunjukan.

Topeng Cirebon memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan Sunan Kalijaga, salah satu tokoh Wali Songo, yang diyakini telah menciptakan sembilan karakter topeng berdasarkan karakter-karakter wayang gedhong. Peranan Sunan Kalijaga diyakini sebagai salah seorang yang berperan penting dalam penyebaran topeng di wilayah Cirebon dan sekitarnya sekaligus dijadikan sebagai sarana penyebaran agama Islam. Beragam gaya topeng dari daerah seperti Losari, Gegesik, dan lain sebagainya turut memperkaya seni topeng tradisional Cirebon.

Topeng memiliki berbagai jenis karakter seperti halnya topeng pada cerita Ramayana dan Mahabharata. Topeng dalam Ramayana bagian ini menampilkan topeng-topeng yang menggambarkan tokoh-tokoh dalam epik Ramayana. Cerita Ramayana yang mengisahkan pahlawan Rama dari Dinasti Surya melawan tokoh antagonis seperti Rahwana dan pasukannya dipresentasikan melalui topeng-topeng khas yang mencerminkan karakter masing-masing tokoh. Pesan moral mengenai kepahlawanan, pengorbanan, kesetiaan, dan kebenaran turut menjadi sorotan dalam epik ini.

Di museum juga menghadirkan topeng-topeng yang menggambarkan tokoh-tokoh dari epos Mahabharata. Epos ini menceritakan konflik antara Pandawa dan Kurawa serta nilai-nilai moral seperti dharma, satya (kejujuran), kerja keras, dan keikhlasan. Nilai-nilai ini dihidupkan dalam bentuk visual yang dipresentasikan lewat topeng-topeng indah yang menggambarkan karakter-karakter ikonik dari cerita Mahabharata.

Lantas bagaimana proses pembuatan topeng? Sebelum ke proses pembuatan, alangkah baiknya kita mengetahui bahan yang dipakai. Bahan yang digunakan untuk membuat topeng adalah kayu jaran. Kayu jaran termasuk bahan yang mudah didapat, mudah diproses atau diukir, dan ringan. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, tumbuhan ini banyak ditemukan di tepi sungai hingga muara laut.

Proses pembuatan topeng Cirebon diawali dengan proses penebangan pohon yang kemudian kayunya dipotong berdasarkan standar ukuran tertentu. Umumnya topeng Cirebon berkisar ukuran 20 cm × 20 cm.

Berdasarkan penuturan para pembuat topeng jaman dahulu, bahan kayu yang ideal adalah kayu yang sudah melalui proses pengasapan sebelum dibuat. Melalui proses pengasapan kayu, kayu akan menjadi lebih ringan dan tidak mudah pecah. Setelah proses pemotongan kayu, selanjutnya dibuat pola dasar bagian hidung. mata, mulut dan bagian dagu.

Langkah selanjutnya adalah melakukan proses detail pembentukan hidung dan mata serta bagian pipi dan mulut. Agar proses pengukuran topeng dapat lebih mudah dilakukan, sisi bagian belakang muka topeng harus dibuang terlebih dahulu, yang biasa disebut sebagai proses batokan.

Tahap pewarnaan (sunggingan) merupakan tahap akhir dari pembuatan topeng. Tahap ini harus dilakukan dengan ekstra hati-hati karena proses pewarnaan harus mempertimbangkan aspek estetika.

Setelah proses penyunggingan dianggap selesai maka selanjutnya dilakukan pemasangan kulit sebagai penguat saat dipakai pada bagian belakang topeng sehingga pada saat digigit oleh penari, topeng akan kuat menempel pada wajah.

3.   Penutupan Kegiatan

Telah sampai di penghujung Kabilah episode Diskusi dan Jalan-Jalan  (DILAN) dengan tema Eksplorasi Sejarah Topeng: Menggali Asal-usul dan Makna Budaya dari Berbagai Jenis Topeng. Semoga diskusi ini menginspirasi kita semua untuk terus melestarikan warisan budaya yang kaya ini, serta mendorong kreativitas dalam menciptakan karya-karya baru. Jangan biarkan budaya kita hilang ditelan perubahan zaman. Mari kita terus menjaga dan memperkuat identitas kita melalui seni dan budaya.

                                                                                                Cirebon, 28 September 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Serah Terima Jabatan Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (HMJ PAI) Periode 2024–2025

 Serah Terima Jabatan Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (HMJ PAI) Periode 2024–2025 Acara Serah Terima Jabatan Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (HMJ PAI) Periode 2024 ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh HMJ PAI dengan tujuan untuk mengalihkan tonggak kepengurusan dari pengurus lama (periode 2023–2024) ke pengurus baru (periode 2024–2025), kegiatan bertemakan “New Leadership, New Spirit, To be a SMART People”. Pada hari Senin tanggal 19 Februari 2024 acara dimulai dengan proses check-in peserta yang dimulai dari pukul 08.00 s.d 09.00, pada waktu itu seluruh peserta Sertijab yang terdiri dari pengurus HMJ PAI yang baru, tamu undangan yang terdiri dari seluruh ketua umum Ormawa yang ada di lingkungan FITK dan Pengurus HMJ PAI periode 2023–2024, dan juga Dosen tiba ke lokasi Sertijab yang bertempat di gedung ICC dan melakukan registrasi terlebih dahulu, yang bertanggung jawab dalam proses ini adalah Seksi Kesekertariatan, mereka be...

Dep. Pendidikan dan Kebudayaan

 

BERITA ACARA SERTIJAB DAN RAKER HMJ PAI

  BERITA ACARA SERAH TERIMA JABATAN DAN RAPAT KERJA HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (HMJ PAI) PERIODE 2023-2024  Pada hari Senin, tanggal 13 Februari 2023, HMJ PAI telah melaksanakan acara Serah Terima Jabatan dan Rapat Kerja yang bertempat di ruang Auditorium FITK Lt. 5 IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan sebelumnya terdapat pra raker di Ma’had Al-Jami’ah. Acara tersebut bertema “Membangun Kebersamaan dalam Mewujudkan Cita-cita HMJ PAI yang Aktif, Progresif dan Inovatif”. Dari tema yang telah diusung tersebut, diharapkan HMJ PAI dalam kepengurusan barunya dapat memiliki semangat dan progress yang terus berinovasi guna memajukan jurusan dan kampus tercinta. Acara ini dilaksanakan sebagai wujud pelaksanaan program kerja HMJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon, juga sebagai usaha peningkatan progresifitas pengurus HMJ PAI dalam menjalankan tugas dan program kerjanya. Pada acara ini terdapat sekretaris jurusan PAI yakni Bapak Drs. Ahmad Syathori, M.Ag menggantikan ketua...