Berita Acara Study Sejarah Kesepuhan
Pada hari Jum’at, 17 Maret 2023 bertempat di keraton Kasepuhan, telah diselenggarakan agenda bulanan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan berupa kajian syajaroh yang ada di kota Cirebon.Adapun penanggungjawab yaitu Haris Ni’matallah dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan kegiatan syajaroh langsung di pandu oleh pemandu yang ada di keraton Kasepuhan.
Kajian ini dimulai pukul 15.00-17.00 WIB. Pemandu memulai menjelaskan kilas sejarah keraton Kasepuhan. selanjutnya, anggota HMJ PAI dan mahasiswa PAI diajak mengelilingi kediaman keraton Kasepuhan dan pemandu menjelaskan apa saja yang ada di dalam keraton Kasepuhan
Ringkasan Materi
Keraton Kasepuhan merupakan salah satu keraton yang terdapat di Kota Cirebon, terletak di jalan Kasepuhan Nomor 43, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Keraton kasepuhan Cirebon didirikan oleh Pangeran Cakrabuana pada masa perkembangan islam atau sekitar 1529.Pangeran Walangsungsang bergelar Ki Cakra Bumi atau Cakra Buana. Pada awal dibangunnya, Keraton Kasepuhan merupakan perluasan dari Keraton Pakungwati yang merupakan keraton tertua di Cirebon. Keraton Kasepuhan dulunya bernama Keraton Pakungwati diambil berdasarkan nama putrinya yaitu Nyi Mas Pakungwati. Keraton Pakungwati, yang terletak di sebalah timur Keraton Kasepuhan, dibangun oleh Pangeran Cakrabuana (Putera Raja Pajajaran) pada 1452, bersamaan dengan pembangunan Tajug Pejlagrahan yang berada di sisi timurnya.
Sebutan Pakungwati berasal dari nama Ratu Dewi Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati. Ia wafat pada tahun 1549 dalam Mesjid Agung Sang Cipta Rasa dalam usia yang sangat tua. Nama beliau diabadikan dan dimuliakan oleh nasab Sunan Gunung Jati sebagai nama Keraton yaitu Keraton Pakungwati yang sekarang bernama Keraton Kasepuhan. Keraton Kasepuhan adalah kerajaan islam tempat para pendiri Cirebon bertahta, disinilah pusat pemerintahan Kasultanan Cirebon berdiri.
Akibat pecahnya konflik internal, Kesultanan Cirebon dipecah menjadi Kesultanan Kanoman dan Kesultanan Kasepuhan pada 1969. Kesultanan Kanoman dipimpin oleh Pangeran Kartawijaya dan bergelar Sultan Anom I, sementara Kesultanan Kasepuhan dipimpin oleh Pangeran Martawijaya yang bergelar Sultan Sepuh I. Kedua sultan ini kakak beradik, dan masing-masing menempati Keraton sendiri.
Komentar
Posting Komentar