BERITA ACARA
KAJIAN FIQIH DAN AKHLAK
Pada hari Sabtu, 19 Maret 2022 bertempat di daerah Persil, telah diselenggakan agenda bulanan dari Departemen Pendidikan dan Keilmuan berupa kajian fiqih dan akhlak. Sesuai dengan namanya, kegiatan ini mengkaji dua ilmu sekaligus, dalam bidang fiqih mengkaji kitab taqrib sedangkan dalam bidang akhlak mengkaji kitab adab al-a’lim wal muta’alim. Adapun pematerinya sendiri yaitu saudara Muhammad Rizal Pahlevy selaku ketua dari Departemen Pendidikan dan Keilmuan. Saudara Sendi Tri Zajuli selaku moderator dan Saudari Regina Yuliana Dewi selaku notulensi, keduanya merupakan anggota dari Departemen Pendidikan dan Keilmuan. Adapun sasaran kegiatan ini adalah anggota HMJ PAI dan mahasiswa PAI yang bertujuan untuk menjadikan pribadi yang berwawasan dan mampu berpikir dialektis.
RINGKASAN KAJIAN
Segala sesuatu harus diawali dengan bismillah, karena bismillah merupakan ummul fatihah. Al-Qur’an dikumpulkan dalam surat Al-Fatihah, surat Al-Fatihah dikumpulkan dalam kata bismillah, dalam kata bismillah dikumpulkan satu huruf yaitu ba, kemudian di dalam ba dikumpulkan satu titik yaitu pada titik ba yang dinamakan nutfatul wujud atau wujudnya Allah berada di titik tersebut.
Kajian Fiqih
Kitab : Taqrib
Pengarang : Ahmad bin al-Husain bin Ahmad Al-Ashfahani
Terkenal dengan gelar : Abu Syuja’ (Bapak para pemberani)
Alasan Musonif mengarang kitab taqrib yaitu atas perintah dari rekan-rekanya untuk membuat ringkasan fiqih dalam madzhab Imam Syafi’i.
Tujuan Musonif mengarang kitab taqrib, yaitu :
1. Memudahkan kita untuk belajar fiqih dalam madzhab Syafi’i
2. Orang yang pertama kali belajar kitab taqrib dapat menghafalkannya.
Bab Thaharah
Macam-macam air
1. Air langit
2. Air laut
3. Air sungai
4. Air sumur
5. Mata air
6. Air salju
7. Air embun
Dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu :
1. Air suci dan mensucikan serta tidak makruh untuk digunakan, seperti air mutlak yang sering dipakai.
2. Air suci dan mensucikan tetapi makruh untuk digunakan, seperti air musammas (air yang langsung terkena sinar matahari) yang berbahaya bagi kulit kita, airnya tetep sah namun makruh.
3. Air suci namun tidak mensucikan yaitu air musta’mal, seperti air bekas wudhu yang tidak bisa dipakai lagi untuk wudhu.
4. Air najis yaitu air yang kejatuhan najis yang kurang dari 2 kulla atau lebih, dimana air tersebut berubah dari ke 3 sifatnya baik rasa, bau, dan warnanya.
Diskusi dan tanya jawab
1. Andika
Apakah perlu seseorang mensucikan kembali atau mengulang wudhunya ketika salah satu anggota wudhu tersebut yang telah dibasuh terkena bekas air dari basuhan anggota wudhu yang lain ?
Jawab : Air musta’mal itu adalah air yang telah digunakan untuk bersuci kemudian tidak boleh digunakan untuk bersuci kembali. Kalo semisal tangan kita sudah suci tidak perlu disucikan kembali ketika terkena air cipratan bekas basuhan anggota wudhu yang lain, karena pada hakekatnya tangan kita sudah suci.
2. Hilda
Kenapa yang dibahas pertama kali bab mengenai thaharah ?
Jawab : tergantung bagaimana pengarang kitabnya. Contoh di dalam kitab fathul mu’in yang dibahas pertama kali yaitu bab mengenai shalat. Alasannya karena thaharah tersebut masuk ke dalam bab shalat.
Alasan bab thaharah selalu dibahas pertama kali dalam kitab fiqih karena semua ibadah yang pertama haruslah suci terlebih dahulu seperti shalat, maka tidak akan sah jika tidak bersuci terlebih dahulu.
3. Miftah
Apakah air sungai yang telah terkena limbah itu masuk kategori air yang dapat digunakan untuk bersuci ?
Jawab : dalam kitab kang santri masalah fiqih kontemporer dijelaskan bahwasannya air tersebut suci jikalau telah dibersihkan namanya PDAM dengan pakai kaporit atau lain sebagainya maka bisa digunakan untuk bersuci. Adapun jika air tersebut langsung digunakan tanpa adanya proses penyaringan dahulu sehingga airnya jernih kembali maka tidak mensucikan juga tidak sah digunakan untuk berwudhu.
Kajian Akhlak
Kitab : adab al-‘alim wal muta’alim
Pengarang : Muhammad Hasyim Asy’ari
Gelar : Hadratussyaikh
Bab pertama masih mengenai hadits-hadits dan ayat-ayat Al-Qur’an, belum masuk kepada materi pembelajaran
Hak seorang anak
1. Memberi nama yang baik pada anak-anaknya (diberikan nama yang baik)
2. Memperbaiki air susu ibunya (disusui)
3. Memperbaiki anak-anak mereka (di didik)
Keutamaan ilmu
Orang yang mempunyai ilmu itu lebih hebat daripada orang ahli ibadah, perbedaannya yaitu 700 derajat dan selisih antara derajatnya tersebut selama 500 tahun. Seperti contohnya seorang ulama mengarang kitabnya yang hingga saat ini masih dikaji, sedangkan abid atau ahli ibadah itu hanya untuk dirinya sendiri. Ada keterangan bahwasannya surga adn itu diperuntukkan kepada orang-orang yang takut kepada Allah yaitu para ulama.
Komentar
Posting Komentar